PUBLISHED BY

alamuda

DESIGNED BY

jangan paksa aku berjalan jika aku ingin terbang

23 November 2011

RENUNGAN

Lucu ya,
uang Rp 20.000,-an kelihatan begitu besar
bila dibawa ke keranjang kolekte,
tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket

Lucu ya,
60 menit terasa terlalu lama untuk berdevosi,
tapi betapa pendeknya waktu itu
untuk bermain internet

Lucu ya,
betapa lamanya 2 jam berada di Gereja,
tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu
saat menikmati pemutaran film di bioskop

Lucu ya,
susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau teduh,
tapi betapa mudahnya
cari bahan obrolan bila bertemu teman

Lucu ya,
betapa serunya perpanjangan waktu dipertandingan bola favorit kita,
tapi betapa bosannya bila imam/romo kelamaan khotbahnya.

Lucu ya,
susah banget baca Al-Kitab 1 ayat aja,
tapi novel best seller 100 halamanpun habis dilahab

Lucu ya,
orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser
tapi berebut cari shaf paling
belakang bila Minggu di Gereja agar bisa cepat keluar

Lucu ya,
kita perlu undangan Doa Kring 3-4
minggu sebelumnya agar bisa disiapkan di agenda kita,
tapi untuk acara lain jadwal kita gampang diubah seketika

Lucu ya,
susahnya orang mengajak partisipasi untuk Kebangkitan Orang Muda,
tapi mudahnya orang
berpartisipasi menyebar gosip
Lucu ya,
kita begitu percaya pada yang dikatakan koran,
tapi kita sering mempertanyakan
apa yang dikatakan Al-Kitab

Lucu ya,
semua orang inginnya masuk surga
tanpa harus beriman, berpikir,
berbicara ataupun melakukan apa-apa

Lucu ya,
kita bisa ngirim ribuan jokes lewat email/sms,
tapi bila ngirim yang berkaitan
dengan Tulisan Rohani sering mesti berpikir dua kali

Selanjutnya...

JANGAN PANGGIL DIA TUHAN, ANGGAP DIA BAPA

Apa bedanya Tuhan di Indonesia? Pancasila mengenalkan kita bahwa Tuhan itu Esa. Walau agama di Indonesia sekarang lebih dari Lima (tidak termasuk sekte dan ajaran lain) tapi Tuhan tetap satu.

Cerita seorang anak yang sudah diberi limpahan rejeki tapi lupa bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan. Jadwal yang padat menyebabkan dia lupa berdoa dan menyadari kekurangan. Akhirnya anak tersebut dibawa pada dunia sosial yang menengah ke bawah, melihat orang lumpuh yang rela pergi kegereja walaupun hujan deras sedangkan anak tersebut memilih bangun siang ketika hari minggu pagi tiba. Anak tersebut juga bertemu dengan seorang ibu yang sebelum makan tanda salib ketika makan di warung nasi. Kasus kecil tersebut membuatnya merasa ditinggalkan Tuhan, padahal ulahnya sendiri yang meninggalkan Tuhannya.

Anak tersebut lalu ingat sudah terlalu lama meninggalkan doa dan gereja. Dia memulai kalimat dengan terbata-bata, lalu menangis. Ala bisa karena biasa, pikirnya. Anak tersebut merasa dirinya tidak layak dimata Tuhan. Depresi akan kehidupannya sekarang, minder dengan kesuksesan yang didapatnya, bahkan takut jika kesuksesannya menurun hanya karena lupa Tuhan.

Anak tersebut hampir gila, tertekan sekali. Otaknya mulai mencari kelemahan orang sekitar untuk disalahkan, meluapkan rasa kesal pada ketergantungan minuman keras dan obat terlarang, tapi ternyata pelarian tersebut salah.

Kemudian dengan rendah hati, dia mencari tempat untuk menempatkan Tuhan bersama dia. Menyempatkan diri bergaul dengan orang-orang yang telah dijauhinya, bahkan dilupakannya. Dia mulai belajar kembali mengucapkan kata TErIMA KASIH dan SYUKUR walau mendapatkan hal kecil.

Selanjutnya...

11 Juli 2011

MULAI MENIKMATI KEKALAHAN

Memasuki tahun 2010, ada banyak perubahan yang saya alami. Jarang berkomunikasi dengan Tuhan, Sering menghabiskan uang jajan saya untuk hal yang tidak penting seperti berjudi dan mengkonsumsi alkohol. Saya tidak menyalahkan lingkungan sekitar saya yang tidak sehat, tapi kesalahan saya karena mau ikut rutinitas tersebut. Saya mulai menjauhi teman-teman komunitas Katholik yang selama ini membangun karakter saya. Saya mulai menjauhi para rekan kerja saya. Saya juga menjauhi teman kuliah saya. Saya juga mulai menjauhi Keluarga saya. Saya mulai menjauhi Tuhan.

Keberuntungan sepertinya belum saya temukan disini. Jika saya mencintai mereka karena hal yang berbeda, it’s ok, tapi ternyata saya membuang seluruh kesempatan untuk bertemu orang yang pernah saya kenal.

Saya seperti bertarung sendiri di dalam hidup saya, dan saya kalah. Saya minder karena di atur oleh situasi. Padahal dalam prinsip saya, tidak ingin berhenti sampai disini. Kematangan sebenarnya dibutuhkan untuk memahami kondisi, tapi banyak pertimbangan dan saya pendam kemudian akhirnya tumpah disaat yang tak tepat, ya sudah, akhirnya semuanya mentah.

Kecelakaan beruntun yang saya alami sebanyak tiga kali di tahun 2011 memang tidak merenggut nyawa saya, tapi mungkin bisa mengajari saya untuk memperbaiki diri.
Kecelakaan Lalu Lintas Pertama bulan september 2010 ketika mengantuk sewaktu mengendarai sepeda motor hingga jatuh dengan badan membentur aspal. Sempat masuk Rumah Sakit Santo Antonius selama 10 hari dengan tubuh dibalut disana sini.
Kecelakaan kedua di akhir bulan mei 2011, ketika buru-buru menyerahkan tugas pemetaan dipagi hari. Dagu saya menancap di plat motor ketika jatuh menabrak anjing yang tiba-tiba muncul. Saya dirawat inap selama 4 hari.

Kecelakaan ketiga tepat sehari sebelum perayaan sukuran pemberkatan pernikahan saudara ketigaku. Selesai nonton bioskop, kami menuju jalan diponegoro untuk mencari fastfood place untuk makan dan santai. Tapi ketika berbelok memasuki tikungan, dari belakang motor kami ditabrak oleh sedan hitam. Setelah sadar aku sudah ada di Rumah Sakit.

Saya belum tahu sampai sekarang kelemahan saya, jadi jika dinilai dengan logika 60%, emosi 40% yang saya dapat sekarang. Tidak ada yang menghibur saya, yang ada hanya menyalahkan. Saya terlanjur kecewa dengan diri saya.

Saya rasa Tuhan mengizinkan itu terjadi. Tuhan mencoba mendidik saya, tapi bukan memberi pelajaran.

Saya putuskan untuk mundur dari semua dunia yang pernah saya arungi, mulai dengan titik nol, hingga akhirnya normal kembali, dan kemudian saya menjalaninya.

Selanjutnya...

13 April 2011

PERTEMUAN RADIO KOMUNITAS SE KALIMANTAN BARAT

Berangkat dengan hati nurani, VHR Media menjadi penggagas pertemuan yang bertempat di Hotel Merpati, tanggal 13 April 2011 kemarin.

Selanjutnya...

22 Maret 2011

HUJAN, ANAK KECIL SENANG, ORANG DEWASA SUSAH

Sore itu, aku berjanji menghantar keberangkatan sepupu dengan motornya ikut pelatihan. Padahal dari pagi hujan belum berhenti. Saat hujan mulai tidak beresiko (rintik-rintik kecil), kami pergi. Dalam jarak yang tidak begitu jauh, hujan turun lagi. Kami berdua sadar bahwa ada cadangan mantel di jok motor, kami keluarkan dan kami saling pandang sesaat, cadangan mantel cuma satu kawan.


Kemudian kami putuskan untuk pake setengah badan, aku yang di bonceng pake celana mantelnya, sepupuku pakai baju mantelnya. Jawabannya sederhana, apapun resikonya, tetap datang tepat waktu ke tujuan. Terkesan aneh memang, tapi mau apa lagi, hanya satu mantel yang ada, jadi pandai-pandai menutup diri biar tidak basah kena hujan. Kemudian kami jalan lagi.

Karena hujan disertai angin kencang, hanya satu dua kendaraan yang melintas menerobos derasnya hujan. Pandangan kami pun terbatas. Motor kami maksimal kecepatan 40km/jam, demi menguasai kondisi lapangan saat itu.

Tiba-tiba sebuah truk berukuran besar berada tepat di depan kami. Badan truk hampir memenuhi jalan raya. Kendaraan kami berjalan menepi, tapi celakanya truk tersebut maju melebar kesamping, dan Arrghh.... kami berdua berteriak (antara kesal dan takut kena percikan air hujan dari truk tersebut.

Mungkin karena panik, mulut kami menganga lebar, seperti menguap... splash.. air percikan dari truk yang ngebut itu masuk ke mulut kami. Seperti iklan permen nano-nano, rasanya beraneka ragam, antara asin, bau lumpur, campur pasir sedikit.
Yang lebih parah, sepupuku ternyata tertelan percikan air truk, hampir penuh mulutnya.

Setelah kami sampai ke tujuan, berceritalah sepupuku kejadian tadi, "Tuhan memang adil, saat aku kehausan, dia beri aku minum" katanya. WADUH???

Selanjutnya...

17 Maret 2011

TANPA IMAN, MATI

Iman merupakan rasa percaya yang besar terhadap sesuatu, kata lain dari perbuatan optimis. Menghendaki perkara besar dan melaksanakan tugas sampai tuntas dengan benar, itulah wujud iman. Iman dapat dikategorikan sebagai prinsip hidup seseorang.

Agama yang di anut negara Indonesia beragam, meski dengan pelaksanaan dan sudut pandang berbeda, tetap saja di akui bahwa setiap umat beragaman mengakui bahwa Tuhan adalah satu (Tuhan yang Maha Esa) sesuai dengan lima aturan di negara Indonesia. Tentu saja ada aturan yang tidak boleh di langgar, dan ada juga aturan yang harus dijalankan.

Saya pernah mendengar kotbah yang menyatakan "tanpa iman, akan mati". Sekilas itu hanya kalimat optimis bahwa tiap manusia harus berusaha, tidak ada yang mustahil. Tanpa rasa percaya terhadap apapun, banyak hal yang merugikan diri sendiri, misalnya menutup diri terhadap dunia luar, rasa curiga yang berlebihan, merasa diri tidak mampu, tidak pernah intropeksi diri dan merasa bersalah.

Rekan saya pernah berkata "dosa itu rasa bersalah". Saya setuju, jika kita melakukan hal yang tidak baik, melanggar aturan, timbul rasa bersalah. Kecuali ada pengulangan waktu seperti di film, kita pasti akan memperbaikinya, jika tidak? hohoho...

Selanjutnya...

RESIGN = MENGUNDURKAN DIRI

"Yang terpenting dalam kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik"

Resign atau mengundurkan diri itu hal biasa dalam dunia kerja. Penyebabnya beragam, misalnya:
1. Tidak puas akan gaji standar Upah Minimum Regional Indonesia,
2. Lingkungan kerja tidak mendukung (lokasi kerja jauh dari penginapan),
3. Ketidakcocokan tim kerja,
4. Managemen yang tidak transparan,
5. Menganggap kerjaan adalah beban,
6. Waktu kerja yang terlalu lama sehingga jenuh,
7. Pimpinan senang mencari kesalahan tanpa menelusuri permasalahan karyawan,
8. Aplikasi pendukung kerja yang tidak memadai (computer, printer, ATK, dll),
9. Ada tawaran yang lebih tinggi di tempat kerja lain.

Prilaku kerja seperti ini merupakan pemicu kerja yang hanya di anggap sebagai batu loncatan bagi segelintir karyawan. Perilaku kerja seperti ini juga yang akan menyebabkan motivasi kerja rendah, pelibatan kerja menurun, komitmen keorganisasian menurun, kemangkiran meningkat, timbul tekanan baik internal ataupun eksternal, dan akhirnya keluar dari perusahaan.

Upaya mengatasi ketidakpuasan kerja secara umum yakni:

1 Menganggap kerja adalah ibadah, eksplorasi diri, dan menyenangi pekerjaan,
2 Kerja adalah tempat belajar, mengambil teladan baik dari mitra kerja terampil,
3 Menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,
4 Meningkatkan relasi serta interaksi sosial di tempat kerja,
5 Diskusikan kondisi dan masalah dengan rekan kerja dan mencari solusi bersama.

Untuk membangun kinerja baik antar karyawan, maka managemen atas seharusnya:

1. Membuat lingkungan kerja yang nyaman dan tidak membosankan,
2. Peningkatan sumberdaya manusia,
3. Membina hubungan sosial baik dengan karyawan maupun pimpinan;
4. Menempatkan karyawan sesuai dengan keterampilan,
5. Pimpinan dan karyawan bersama menyusun rencana pelaksanaan serta evaluasi kerja,
6. Memperkecil kemungkinan karyawan jenuh bekerja, lakukan rotasi dan mutasi karyawan
7. Terapkan sistem target dalam bekerja, dan hargai karir secara adil dan transparan,
8. Sediakan unit bimbingan konseling bagi karyawan demi peningkatan motivasi kerja.

Selanjutnya...

13 Maret 2011

DEMI JANUR KUNING, AKU RUGI LIMA RIBU

Perut ku dari pagi belum di isi, pukul tiga sore lewat lima belas menit kami mendarat pulang ke pontianak. "Lapar bang" kataku pada saudara laki-lakiku. Abang hanya tersenyum, dia rogoh saku bajunya yang hampir bolong karena keseringan dipakai. "Sisa dua puluh empat ribu rupiah dek" kata abang. Kami tertawa bersama.

Setelah tiba di rumah, ku hempaskan badan di kursi, penat rasanya selama perjalanan menuju pulang tadi. Abang ku menghampiri, "Dek, mau ikut ndak?" aku menoleh lesu, "kemana?" dia hanya tersenyum dan menyuruhku mengikutinya menuju motor. "Kita beli amplop yuk, inikan hari minggu". MAKSUD LOH???????

Aku hanya diam dan ikut kemana dia pergi, padahal sebenarnya aku ingin tidur saking capeknya. Motor yang kami naiki berhenti di sebuah warung samping trotoar. "Beli amplop bu" kata abang sambil menyerahkan uang seribu. ibu warung menyerahkan amplop dan kembalian uang. Kami jalan lagi.

Hampir lima belas menit berkeliling kota, kami berhenti di sebuah rumah yang ada janur kuningnya. Aku baru mengerti apa maksudnya tadi, KAMI PERGI UNDANGAN PERNIKAHAN... hehe, aku senyum sambil mengelus perutku yang lapar di parkiran (MAKAN ENAK), tapi ada yang mengganggu pikiranku, tampilanku yang seadanya dengan celana jeans, kaus oblong dan sendal jepit butut. Tidak seperti abang yang tampil dengan baju formal yang rapi, wangi pula.

Kami masuk dan bersalaman dengan penyambut tamu, kemudian langsung ditunjukkan lokasi prasmanan berada. Aku dan abang mengambil porsi sesuai jatah makan kami, hehe, lauk dan nasi hampir penuh di piring. Kami duduk di antara tamu lain. Abang makan lahap, ngebut seperti lomba tujuh belas agustus. Aku juga, saking senangnya, nasi yang ku lahap tanpa sisa, yang kusisakan hanya sendok dan garpunya, piringnya juga.

Setelah kenyang, kami duduk bersandar di bangku. "Enak kan dek?" katanya. aku hanya tersenyum mengangguk. Hampir mengantuk aku karena merasa kenyang.

Setengah jam berlalu, abang mengeluarkan amplop, "dek, ada lima ribu?" ku rogoh saku jeans, pas lima ribu rupiah. Aku senyum lalu kuberikan padanya. Lalu dikeluarkannya amplop yang di beli tadi, dimasukkannya uang lima ribu rupiah ke dalam amplop. Kami beranjak menuju pelaminan kedua mempelai.

Kami salaman ke mempelai laki-laki, mempelai perempuan, dan yang mendampingi. Tidak lupa photo-photo. Abang lalu memasukkan amplop ke dalam tempat yang disediakan. Kemudian kami pulang.

Diperjalanan pulang aku tanya "tadi itu teman abang ya?" abang kelihatan tersenyum. Sampai di teras rumah dia menjawab "yang nikah tadi bukan temanku dek, aku juga ndak kenal dia siapa". (waduh???)

Mukaku kayak orang bego kebingungan. "Trus kok kita kesana?" tanyaku mendesak. Hanya satu jawabannya yang ku ingat, "kamu katanya lapar, jadi aku bawa ke undangan, lumayan... dua piring harganya lima ribu rupiah"

Aku hanya tersenyum meringis, antara suka karena kenyang dan duka karena iba mengingat mempelai wanita dan pria yang memang tidak kenal kami berdua.

Selanjutnya...

12 Februari 2011

BERHENTI SEJENAK BUKAN BERARTI TIDUR DALAM PELUKAN WAKTU

Terhitung sejak masuk awal tahun aku jarang merangkai kata seperti saat aku masih aktif di berbagai organisasi dulu. Tulisanku kini hanya mengalir di dalam pikiran dan saat menulis datang, waktuku tidak bisa di bagi karena padat, susah sekali mencari waktu luang untuk menulis. Misalnya, muncul gagasan menggugah suara, kuambil notebook dan kuhadapi, tapi dengan hitungan detik aku bungkam akan ide segar.

Sepertinya makin hari makin surut ide segarku sejak ku tinggalkan waktu, bisa kunamakan sebagai kenangan saja, walau hanya tercantum di Curriculum Vitae. Percuma untuk terus menerus bermimpi, terlalu jauh untuk di raih. Percuma untuk terus menerus berkorban, akhirnya akan terbuang.

Tetapi setelah berfikir untuk tetap hidup, aku terus bersuara dalam tulisan meskipun tidak lantang, demi mimpi dan semangatku walau hanya dalam benak. Tidak banyak yang ku kenal sekarang, kini ku tinggal dalam diamku dan memilih mengikuti keinginan orang sekitarku saja, supaya dapat bertahan hidup.

Sengaja kutinggalkan pedang dan baju perangku, ku lipat rapi dan ku simpan dalam bentuk memori, Supaya tidak ada yang tahu siapa aku dan kekayaan pengetahuanku terdahulu. Sebab semua hak milikku tidak pernah benar-benar aku nikmati. Aku benar-benar hidup sendiri. Daya sosial ku hampir kosong. Daya bangkitku hampir punah. Tapi sungguh, aku bukan jatuh dan tidak pernah sekalipun tertimpa tangga seperti mitos. Aku hanya menunggu kesempatan menjemputku dan melayang bersama.

Orang yang kenal sifatku terdahulu pasti tidak percaya jika kuceritakan hal ini. Tanggapan mereka “kok bisa?” dan terkesan datar. Kemudian mereka ungkit banyak hal yang tidak penting untuk di dengar, bla, bla, bla... dan sebagainya. Sampai aku tertidur seperti mendengar ninabobo yang mendayu. Menurutku, tidak perlu mengungkap apa pernah kita beri bagi orang lain, tapi tunjukkan bahwa kita pernah benar melakukannya, berbuat dan berbagi lebih dari apa yang telah kita lihat dan rasakan, bukan disuarakan dan membanggakan diri.

Aku tidak bisa menilai siapa yang berperan, tapi mungkin seperti jalan yang kutempuh sekarang, kembali di titik nol, aku bisa lebih merencanakan hidup paling baik, bahkan luar biasa.

Hal ini sebenarnya bukan hanya pelajaran bagiku, tapi juga bagi kalian yang membacanya, bahwa bukan seberapa besar kau bermimpi tapi seberapa besar kau karena mimpi itu. Sebab aku rasa mimpi itu seperti pemburu. Kapan kau berlari dan mendapatkan garis aman secara cepat tergantung kau yang menentukan. Sebab tidak semua yang kau perhitungkan dapat dihitung logika, kadang meleset, tapi terkadang juga tepat sasaran. Ini baru awal dari pertarungan, teman.

Orang yang sudah di titik aman bukan penemu, tapi mereka menyempurnakan apa yang sudah mereka ketahui dan menerapkannya. Aku juga pernah merasakan berada di titik aman dulu, bahkan berulangkali, selalu di sanjung dan di hormati berbagai kalangan. Tapi yang kurasakan ketinggian sering membuatku ngeri jika melihat kebawah. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk turun dan bersama orang yang masih berada dibawah bergandengan naik menuju puncak. Lalu bersama kami cari solusi dan bersama kami putuskan apa yang tepat dan jelas, tetap ikuti yang terbaik.

Aku tidak tahu ke depan aku akan jadi seperti apa nantinya. Seperti sekarang yang merasakan titik nol kembali? Ataukah kembali segar seperti dahulu ketika semangat juang yang ku yakini melebihi luapan gas? Yang pasti ku tidak pernah berjalan menyimpang dan tetap mencapai sasaran sebelum yang lain mendahului.

Terima kasih untuk kertas usang yang sudah mengizinkanku menulis ditubuhnya. Terima kasih pula pada tinta yang telah mendominasi seluruh tulisan ini. Dengan jujur aku baca tulisan ini berulangkali sampai melewatkan waktu istiharat siang, aku hampir puas dan tersenyum setelah mengkoreksinya.

Terima kasih pada pembaca yang menghabiskan waktunya untuk membaca walaupun hanya separuh tulisan ini. Sujud syukur pula kepada Tuhan yang bersedia menjadi tim sukses untuk menghadiahkan ide segar. Terima kasih atas nasehat keluarga hingga aku dapat kepercayaan untuk menulis lagi walau keadaanku tidak seperti dahulu.

Tetapi maaf jika tidak kuselipkan kata terima kasih kepada para teman dan kerabat, sebab beberapa kali mereka mengecewakan aku.

Jabat Erat,
Margareta Herna

Selanjutnya...

18 Januari 2011

MANAJEMEN INVENTARIS

1. Latar Belakang Inventaris
1.1 Pengertian
Inventarisasi merupakan kegiatan melaksanakan pengurusan, pengaturan, pencatatan dan pendaftaran barang inventaris atau hak milik. Daftar barang inventaris /hak milik merupakan salah satu dokumen berharga yang menunjukkan sejumlah barang milik Perusahaan dan dikuasai oleh Perusahaan itu sendiri, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.


1.2 Tujuan
Adapun tujuan menyelenggarakan pelaksanaan fungsi administrasi secara jelas dan terlampir, yakni:
 Tertib Administrasi dan tertib barang / Hak Milik
 Pendataan, Pengendalian dan Pengawasan seluruh barang Inventaris,
 Memanfaatkan penggunaan barang secara optimal dalam melancarkan pencapaian maksud kinerja perusahaan.
Untuk ketiga aspek penting dalam pelaksanaan fungsi dan kerja inventaris, maka muncul inisiatif dari pihak pelaksana harian untuk lebih terperinci mengatur pengadaan sarana dan prasarana inventaris yang sudah terpakai atau yang baru di terima oleh pihak pelaksana inventaris.

1.3 Jenis Inventaris
1.3.1. Mutasi Barang
Mutasi Barang akan terjadi karena permintaan lapangan yang mendesak. Kebutuhan tersebut berpengaruh pada pengurangan dan bertambahnya stok inventaris.
Contoh: Pupuk tanaman, Buku Ekspedisi, Bibit, Lembar Kerja Harian, Buku Gudang, Peralatan Kebun dan fasilitas kebun yang mendesak.
Barang akan bertambah dapat disebabkan oleh pengadaan baru karena pembelian, adanya penyewaan atau hibah barang, dan perubahan peningkatan kuantitas barang lainnya.
Barang akan berkurang dapat disebabkan oleh kerusakan atau hilang, barang hibah atas keputusan rapat, di jual atau di tukar tambah atas dasar pertimbangan bersama.

1.3.2. Penghapusan
Penghapusan barang inventaris dapat diartikan meniadakan daftar barang karena tidak berfungsi untuk proses lancarnya pelaksanaan pencapaian hasil di wilayah kerja PT. HILTON DUTA LESTARI. Barang akan di hapuskan dari daftar seperti:
1. Rusak berat dan tidak bermanfaat untuk kepentingan perusahaan, artinya tidak diperlukan lagi atau sudah waktunya dihapuskan.
2. Ketentuan penghapusan barang berdasarkan keputusan rapat pelaksana harian bersama pimpinan PT. HILTON DUTA LESTARI, dan membuat Berita Acara Penghapusan Barang.
1.3.3 Inventaris Statis
1.3.3.1. Barang Tidak Habis Pakai
Artinya barang tersebut memang tidak untuk dimutasi ke lapangan dan tidak juga di hapus dalam daftar inventaris di Kantor Estate Menjalin, dan merupakan barang yang tidak bergerak (tidak termasuk kendaraan dan mesin).
Barang tersebut wajib terdaftar dan ditempatkan di kantor Estate Menjalin, perubahan lokasi menurut perpindahan kantor Estate.
1.3.3.2. Barang Habis Pakai
Artinya barang tersebut memang berupa barang inventaris yang dimasukkan dalam kategori dalam ruangan, dan jumlahnya tidk terhingga. Contohnya seperti: tinta, pupuk, semen, tipe – x, bensin (barang yang bersifat cair dan serbuk). Biasanya, pelaporan tersebut dipertanggung jawabkan sesuai takaran.

2. Analisis SWOT
2.1. Kekuatan (Strength)
Ada beberapa fungsi positif yang diperkuat oleh daftar inventaris barang walau hanya berbentuk daftar biasa yakni:
 Kemudahan dalam pencarian barang,
 Mendata keluar masuk barang inventaris dengan jelas dan terperinci,
 Mengetahui dengan cepat sisa barang yang masuk di wilayah kerja Estate Menjalin,
 Mengetahui dengan cepat barang yang rusak atau hilang,
 Mempermudah order barang yang diperlukan mendesak atau tidak,
 Dapat menganalisa keperluan stok barang selama satu bulan,
 Mempermudah penyusunan budget selama masa kerja satu tahun.
2.2. Kelemahan (Weakness)
Sesuai dengan analisa harian, dari segi penyesuaian tempat kerja penempatan barang inventaris dan pembagian tugas pelaksana harian, maka dapat disimpulkan kelemahan dalam inventaris hanya berpusat pada orang yang memiliki tata kelola atau pengemban tugas. Pelaksana harian biasanya tidak teliti mendata dan meletakkan dimana seharusnya barang inventaris tersebut ditempatkan. Dampak dari kurang teliti sang pengemban tugas mengakibatkan:
 Susah mendeteksi barang yang masuk karena orderan dan keluar karena mutasi,
 Tidak mengetahui secara pasti jangka waktu order barang yang mendesak dan tidak,
 Pencantuman kode barang yang salah berakibat barang tertukar dengan barang lain.
2.3. Oportunity (Kesempatan)
Untuk rekomendasi kerja, krisis dan fungsi pengelolaan dalam pengaturan barang, harus ada penanggung jawab khusus (bendaharawan inventaris) yang fokus memeriksa dan mendata ulang apa saja yang menjadi masuk dalam daftar inventaris.
Si penanggung jawab tersebut yang nantinya bekerja tanpa alih fungsi (kerja rangkap), posisinya mempermudah PT. HILTON DUTA LESTARI menerima, mencatat keperluan order, menyimpan, mengatur penggunaan, memelihara, mempertanggung jawabkan seluruh laporan yang akan disampaikan pada pimpinan perusahaan.

2.4. Pelaksanaan (Tracking)
Penglolaan Inventaris ini meningkatkan antisipasi perincian barang yang masuk, keluar, hilang atau rusak. Untuk itu, haruslah yang menjadi orang yang mengemban tanggung jawab pengorganisir barang mengerti dan mengatur sirkulasi barang dalam berbagai bentuk inventaris. Penertiban Barang tersebut disesuaikan dengan fungsi barang (dalam ruangan atau luar ruangan) dan dapat dikondisikan sesuai permintaan order dan keperluan kerja.
Setiap Estate nantinya, berkewajiban melaporkan secara berkala (setiap bulan) apa saja yang diperlukan dan dilaporkan kepada pimpinan dan penanggung jawab inventaris.



3. Management Kode Inventaris
Mekanisme pemberian kode barang dikelompokkan berdasarkan fungsi dan kondisi barang yang akan di inventaris. Sebagai rancangan awal.

NO.URUT JENIS INVENTARIS SPESIFIKASI BARANG
01 Perangkat Komputer Monitor, Key Board, CPU, Mouse.
02 Perangkat IT UPS, Printer, Antena, GPS, Kompas, Handy Talky (HT).
03 Pembangkit Listrik Genset, Lampu Emergency, Terminal Kabel.
04 Perangkat ATK Pulpen, Penggaris Besi, Tipe-X, Amplop besar, Pisau Cutter, Kalkulator, Lakban hitam & putih, Lem Glukol, Staples, Isi Staples, Stabilo, Spidol, Trigonal Clips, Tinta Stample, Tinta Printer, Gunting, Kertas Quarto & Polio.
05 Perangkat Audio Video Record, Camera Digital, LCD Infocus, Televisi.
06 Perangkat Furniture Kursi, Meja, Lemari, Tempat Tidur, Filling Cabinet.
07 Perabot Dapur Sendok, Garpu, Piring, Mangkuk, Gelas, Kompor, Kuali, Ember, Baskom, Nampan, Dandang, Kulkas, Pisau.
08 Perangkat Tambahan Kipas, Payung, Sepatu Boat, Jas Hujan, Tas.
09 Alat P3K Parasetamol, Kapas, Pinset, Kain Kasa.
10 Kendaraan & Mesin Motor, Traktor, Buldozer.
11 Kelengkapan Kebun Pupuk, Bibit, Pemotong Rumput, Arit, Arco, Nyiru, Pembasmi Hama, Buku Ekspedisi, Buku Gudang, Lembar Kerja Harian.

Contoh Kode:
Nomor Urut . Spesifikasi . Jumlah / Jenis Kerja – Perusahaan / Bentuk inventaris / Tahun Pembuatan

3.1. Perangkat Komputer
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Monitor 01.01.001/ADM-HDL/10
2 Key Board 01.02.001/ADM-HDL/10
3 CPU 01.03.001/ADM-HDL/10
4 Mouse 01.04.001/ADM-HDL/10

3.2. Perangkat IT
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Printer 02.01.001/ADM-HDL/10
2 UPS 02.02.001/ADM-HDL/10
3 GPS 02.03.001/ADM-HDL/10
4 Handy Talky (HT) 02.04.001/ADM-HDL/10
5 Kompas 02.05.001/ADM-HDL/10

3.3. Pembangkit Listrik
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Genset 03.01.001/ADM-HDL/10
2 Lampu Emergency 03.02.001/ADM-HDL/10
3 Terminal Kabel 03.03.001/ADM-HDL/10



3.4. Perangkat ATK
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Kalkulator 04.01.001/ADM-HDL/10
2 Penggaris Besi 04.02.001/ADM-HDL/10
3 Pisau Cutter 04.03.001/ADM-HDL/10
4 Staples 04.04.001/ADM-HDL/10
5 Stabilo 04.05.001/ADM-HDL/10
6 Pulpen 04.06.001/ADM-HDL/10
7 Gunting 04.07.001/ADM-HDL/10
8 Lem Glukol 04.08.001/ADM-HDL/10
9 Lakban Hitam & Putih 04.09.001/ADM-HDL/10
10 Tipe – X 04.10.001/ADM-HDL/10
11 Spidol 04.11.001/ADM-HDL/10
12 Amplop Besar 04.12.001/ADM-HDL/10
13 Kertas Print Polio (F4) 04.13.001/ADM-HDL/10
14 Binder 04.14.001/ADM-HDL/10
15 Tinta Printer 04.15.001/ADM-HDL/10
16 Trigonal Clips 04.16.001/ADM-HDL/10
17 Pembolong Kertas 04.17.001/ADM-HDL/10

3.5. Perangkat Audio
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Video Record 05.01.001/ADM-HDL/10
2 Camera Digital 05.02.001/ADM-HDL/10
3 LCD Infocus 05.03.001/ADM-HDL/10
4 Televisi 05.04.001/ADM-HDL/10

3.6. Perangkat Furniture
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Kursi 06.01.001/ADM-HDL/10
2 Meja 06.02.001/ADM-HDL/10
3 Lemari 06.03.001/ADM-HDL/10
4 Filling Kabinet 06.04.001/ADM-HDL/10
5 Tempat Tidur 06.05.001/ADM-HDL/10

3.7. Alat Rumah Tangga
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Sendok 07.01.001/ADM-HDL/10
2 Garpu 07.02.001/ADM-HDL/10
3 Piring 07.03.001/ADM-HDL/10
4 Cawan Plastik / Gelas 07.04.001/ADM-HDL/10
5 Kompor 07.05.001/ADM-HDL/10
6 Mangkuk 07.06.001/ADM-HDL/10
7 Kuali / Dandang 07.07.001/ADM-HDL/10
8 Ember 07.08.001/ADM-HDL/10
9 Baskom 07.09.001/ADM-HDL/10
10 Nampan 07.10.001/ADM-HDL/10
11 Pisau 07.11.001/ADM-HDL/10
12 Kulkas 07.12.001/ADM-HDL/10
3.8. Perangkat Tambahan
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Kipas 08.01.001/ADM-HDL/10
2 Payung 08.02.001/ADM-HDL/10
3 Sepatu Boat 08.03.001/ADM-HDL/10
4 Jas Hujan 08.04.001/ADM-HDL/10
5 Tas 08.05.001/ADM-HDL/10

3.9. Perangkat P3K
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Kain Kasa 09.01.001/ADM-HDL/10
2 Pinset 09.02.001/ADM-HDL/10
3 Pembalut 09.03.001/ADM-HDL/10
4 Parasetamol 09.04.001/ADM-HDL/10
5 Obat Luka 09.05.001/ADM-HDL/10
6 Kapas 09.06.001/ADM-HDL/10

3.10. Kendaraan dan Mesin
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Mobil 10.01.001/ADM-HDL/10
2 Motor 10.02.001/ADM-HDL/10
3 Buldozer 10.03.001/ADM-HDL/10
4 Excavator 10.04.001/ADM-HDL/10

3.11. Kelengkapan Kebun
NO SPESIFIKASI BARANG PEMBERIAN KODE
1 Pupuk 11.01.001/ADM-HDL/10
2 Bibit 11.02.001/ADM-HDL/10
3 Pemotong Rumput 11.03.001/ADM-HDL/10
4 Arit 11.04.001/ADM-HDL/10
5 Arco Dorong 11.05.001/ADM-HDL/10
6 Nyiru 11.06.001/ADM-HDL/10
7 Pembasmi Hama 11.07.001/ADM-HDL/10
8 Buku Ekspedisi 11.08.001/ADM-HDL/10
9 Buku Gudang 11.09.001/ADM-HDL/10
10 Lembar Kerja Harian 11.10.001/ADM-HDL/10

4. Pelaporan
Komitmen pelaporan seluruh barang masuk dan keluar di data setiap minggu untuk mengecek ketersediaan barang yang harus di pertanggung jawabkan sesuai dengan kebutuhan dan penunjang kelancaran kerja tiap karyawan.

Selanjutnya...