Demi nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Amin
Apa kau mendengar panggilanku, Bapa? Sudah lama aku tidak berdoa dan mengingatmu, kini aku ulang kembali rindu akan Engkau. Aku tidak tahu dimana Engkau sekarang, tapi paling tidak terpikirkan olehmu untuk membaca tulisanku lewat situs ini, setelah itu kau mencari aku dan kita bisa berbincang lagi seperti biasa.
Aku baru sadar, kalau letih atau susah, aku baru mendekati-Mu. Aku lupa mengundang-Mu ke rumahku saat aku gembira dan merasakan kemegahan. Aku juga lupa jika ucapan syukur itu bagian dari doa harian, dan setelah apa yang ku dapat sepanjang hari ini.
Aku jarang ke gereja sekarang, karena ku tahu Kau ada di mana-mana, mungkin Kau juga jarang ke gereja menjenguk para jemaat-Mu. Sia-sia saja jika aku sering menjenguk gereja tapi setelah itu melakukan hal yang melanggar sepuluh perintah-Mu, seperti menyebut nama-Mu sembarangan, tidak hormat pada orang tuaku, membunuh, berzinah, mencuri, bersaksi dusta, dan menginginkan milik sesama secara tidak adil. Jadi ku putuskan lebih baik aku berdoa dalam hati saja di mana aku berada, asal aku tetap berkomunikasi dengan Engkau.
20 Agustus 2010
BAPA DI SURGA, AKU SEDANG BERDOA
MEREKAM KASIH ITU
masih terbayang dalam ingatan bagaimana kita sulit untuk menerima kekalahan, kegagalan, kondisi yang menghimpit, dan merasa tidak adil.
ketika engkau merasa begitu tidak berguna dan merasa sendiri di tengah keramaian, tidak ada satu orangpun yang menyapamu, coba ingat apa yang dikatakan 1 Korintus 13:4-8, bahwa kasih itu sabar, kasih itu murah hati, dia tidak cemburu, tidak pula memegahkan diri, kasih itu tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih adalah teman yang baik, teman yang mengerti dan menempatkan posisinya saat kita gembira bahkan saat duka. Ketika kita merasa semua ada batasannya, tapi kasih tetap setia menemani tanpa jeda.
02 Agustus 2010
AKU MUSUH WAKTU
Waktu tidak pernah menunggu, berlari dengan sangat cepat, meninggalkan aku sendiri, menggigil tanpa teman, dengan tekanan yang kuat. Hingga aku sadar harus bertahan. Ternyata akulah musuh waktu itu, mereka yang berjalan tergopoh-gopoh dan saling berlomba, aku hanya jadi penonton dengan hidup bersantai di antara mereka semua. Aku senang jika waktu menunggu kedatanganku. aku sadar jika waktu menghargai keberadaanku. aku ingin dijadikan anak emas waktu. Ketika aku menyuruhnya mengulang kembali kisah manis, dia bersedia. Ketika aku menyuruhnya menghapus semua bentuk ingatan negatif yang bersarang di otakku, dia juga rela. Ketika aku kewalahan akan segala tugas yang menumpuk, dia menghentikan dirinya sementara untuk menunggu aku hingga selesai.
Tapi apa yang di perbuat waktu padaku? Dia pergi begitu saja meninggalkan aku...
Aku selalu kesiangan ketika orang sudah hampir mengerjakan tugasnya dengan sempurna. Aku tidak suka waktu, dan yang aku mau, tak perlu lah manusia hidup dengan di jajah waktu.