Tidak tega aku melihat kau menangis seperti itu malam itu. Jadi ku bawa kau ke cafe dekat sungai malam itu sebelum beranjak pulang ke rumah, agar orang rumahmu tidak bertanya-tanya kenapa matamu bengkak karena menangis. Ku pacu kendaraanku agak kencang. Sepanjang jalan kita hanya menikmati keadaan masing masing, kau dengan tangisanmu dan aku dengan pesona diamku.
Kau hanya diam saat itu, tidak tahu bagaimana caranya membuatmu tertawa. Jadi kubiarkan kau terbenam dalam tangisanmu. Kutanya, kau hanya memandangku sesaat lalu menangis lagi. Terpaksa ku alihkan perhatianku kepada perahu nelayan dan kapal barang yang lewat di dekat cafe di sungai itu. Serasa orang bodoh aku malam itu.
28 September 2009
AKU DAN KAU MALAM ITU
Kawasan:
komat-kamit
Langganan:
Postingan (Atom)