Juni ini mungkin merupakan bulan terakhir untuk bertemu dan berkumpul bersama dengan pada murid cerdas saia di FOCUS. Walaupun hanya sebuah Lembaga Kursus Lokal yang memberikan materi Bahasa Inggris lewat visual,writing,listening,speaking, tapi disanalah saia menemukan dunia saia. Dunia dimana bahasa di hargai keberadaannya dan di gunakan dengan penuh kebijakan dan tetap menjunjung tinggi nilai santun dalam berbahasa, apalagi bahasa asing. Saia sebagai tutor akan sangat merindukan mereka, para murid-murid bengal dan juga tulisan di papan tulis yang biasa saia coretkan beberapa sketsa kartun agar mereka tertarik dan tidak bosan dengan setiap materi yang saia sampaikan pada mereka. Sedih memang, kelihatan jika saia utarakan lewat kata-kata. Mumpung ini lewat tulisan, saia berani untuk curhat.
Saia tentu punya alasan kuat mengapa saia bersikeras untuk berhenti dari pekerjaan yang menyenangkan ini. Pertama, saia sadar dengan kebiasaan saia yang sering telat dalam mengerjakan apapun, bahkan keseringan datang telat ketempat tugas hanya karena ketiduran. Alasan kedua, walaupun saia mengajar hanya 3 jam pada pukul 17.00-20.00 hari senin-rabu-jumat, tetapi tetap saja waktu tersebut mengganggu aktivitas lain seperti "NOnton heMAT (NOMAT) di Bioskop" dengan teman-teman pada hari senin sore, nonton "EXTRAVAGANZA" dan kegiatan lain yang tidak mau saia lewatkan. Dan alasan yang Ketiga, bulan juni ini banyak tutor yang berhenti mengajar dikarenakan bayaran honor yang mereka terima tidak sesuai dengan hitungan yang tertera saat mereka menghitung sendiri murid yang mereka tangani saat itu. Sungguh hak yang tidak sesuai dengan kewajiban.
Saia sangat rindu kelas, dan juga antusias para murid ketika saia mendongeng dalam bahasa inggris. Saia merasakan kehilangan itu, bahkan sangat dalam. Setelah tanggal 16 Juni 2008 dimana akan menjadi pertemuan terakhir saia dengan mereka dan melihat mereka mengisi soal Ujian Kenaikan Tingkat dengan sangat serius dan tetap semangat. Saia pasti akan sangat menitikkan air mata, walaupun dengan sedikit tertahan. Saia sudah menganggap mereka sebagai adik sendiri (karena saia tidak punya adik di rumah). Mereka tempat saia bercerita tentang segala hal, tentang bagaimana berbagi kasih dengan sesama, tentang dongeng-dongeng indah dari seluruh belahan dunia dengan pengantar berbahasa inggris, tentang bagaimana jadi cerdas dengan belajar melalui senyum, sampai dengan tentang masalah pribadi mereka di sekolah, di rumah dan tekanan-tekanan yang memang belum saatnya mereka rasakan di usia mereka. Kami berbagi tentang apa saja yang kami suka. Apa saja yang ingin kami perbincangkan.
Mungkn hanya dengan tulisan ini, saia bisa mewakili kesedihan saia pada aktivitas saia dan keterbatasan saia. Makasih jika teman-teman juga merasakan hal yang sama jika di hadapkan dengan beberapa pilihan yang berat untuk diputuskan sendiri.
Saia tentu punya alasan kuat mengapa saia bersikeras untuk berhenti dari pekerjaan yang menyenangkan ini. Pertama, saia sadar dengan kebiasaan saia yang sering telat dalam mengerjakan apapun, bahkan keseringan datang telat ketempat tugas hanya karena ketiduran. Alasan kedua, walaupun saia mengajar hanya 3 jam pada pukul 17.00-20.00 hari senin-rabu-jumat, tetapi tetap saja waktu tersebut mengganggu aktivitas lain seperti "NOnton heMAT (NOMAT) di Bioskop" dengan teman-teman pada hari senin sore, nonton "EXTRAVAGANZA" dan kegiatan lain yang tidak mau saia lewatkan. Dan alasan yang Ketiga, bulan juni ini banyak tutor yang berhenti mengajar dikarenakan bayaran honor yang mereka terima tidak sesuai dengan hitungan yang tertera saat mereka menghitung sendiri murid yang mereka tangani saat itu. Sungguh hak yang tidak sesuai dengan kewajiban.
Saia sangat rindu kelas, dan juga antusias para murid ketika saia mendongeng dalam bahasa inggris. Saia merasakan kehilangan itu, bahkan sangat dalam. Setelah tanggal 16 Juni 2008 dimana akan menjadi pertemuan terakhir saia dengan mereka dan melihat mereka mengisi soal Ujian Kenaikan Tingkat dengan sangat serius dan tetap semangat. Saia pasti akan sangat menitikkan air mata, walaupun dengan sedikit tertahan. Saia sudah menganggap mereka sebagai adik sendiri (karena saia tidak punya adik di rumah). Mereka tempat saia bercerita tentang segala hal, tentang bagaimana berbagi kasih dengan sesama, tentang dongeng-dongeng indah dari seluruh belahan dunia dengan pengantar berbahasa inggris, tentang bagaimana jadi cerdas dengan belajar melalui senyum, sampai dengan tentang masalah pribadi mereka di sekolah, di rumah dan tekanan-tekanan yang memang belum saatnya mereka rasakan di usia mereka. Kami berbagi tentang apa saja yang kami suka. Apa saja yang ingin kami perbincangkan.
Mungkn hanya dengan tulisan ini, saia bisa mewakili kesedihan saia pada aktivitas saia dan keterbatasan saia. Makasih jika teman-teman juga merasakan hal yang sama jika di hadapkan dengan beberapa pilihan yang berat untuk diputuskan sendiri.
0 tanggapan:
Posting Komentar