PUBLISHED BY

alamuda

DESIGNED BY

jangan paksa aku berjalan jika aku ingin terbang

15 Agustus 2008

YOUTH CAMP 8-10 AGUSTUS 2008

Sekali lagi penulis mencoba untuk berbagi cerita seputar kegiatan kemah remaja yang diadakan di Kecamatan Toho, Desa Sarikan pada tanggal 8-10 agustus 2008 kemarin. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak dan remaja di Kalimantan Barat khususnya dengan isu sosial tentang pendidikan anti kekerasan serta menghargai gender sejak usia dini. Progam kerja sosial ini telah terselenggara atas kerjasama salah satu LSM lokal di Pontianak dengan salah satu Lembaga Donatur di Canada yang mempunyai isu sosial yang sama. Kegiatan kali ini diharapkan mampu membina keberlibatan anak-anak setingkat SMP dan SMA. Sekolah target dampingan lembaga yang di undang sekitar 41 sekolah di enam kabupaten yang berbeda seperti Kabupaten Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kabupaten Singkawang dan Kabupaten Sambas.

kegiatan ini di mulai dengan guyuran hujan deras saat panitia perintis mengadakan pemasangan tenda di depan aula. tetapi guyuran hujan deras tersebut tidak menyurutkan semangat tim perintis untuk tetap mendirikan tenda sampai pukul 18.00 wib. Setelah 2 tenda besar sebagai tenda induk terpasang dan 2 tenda berukuran sedang sebagai tenda peserta terpasang, tim perintis kembali ke penginapan untuk membersihkan diri dan makan malam. Makan malam disediakan oleh suster Grasia saat itu sangat menggugah selera. Ada ikan bakar, sup telur dan gorengan alakadarnya.

Tim perintis yang digawangi Bang Azis, Bang Hen Takun, Bang Owat, Bang Mikael, Kak Olla, Kak Tari dan dede, makan dengan sistem silentsium. Silentsium artinya tidak bersuara sedikitpun selama menyantap hidangan yang disediakan. Setelah selesai, kami membahas kegiatan besok, saat peserta datang pada bumi perkemahan. Waktu untuk membahas itu kami selingi dengan celotehan-celotehan jenaka yang membuat kami merasa itu suatu kewajiban mengusir ketakutan di alam terbuka karena pada saat itu kami hanya berjumlah tujuh orang saja. Setelah udara malam sudah mulai menusuk tulang, kami satu persatu masuk kedalam penginapan demi mempersiapkan tenaga untuk kegiatan besok.


Esok harinya, tepatnya tanggal 8 agustus 2008, sekitar pukul 11.00 wib, para peserta mulai berdatangan dari enam kabupaten yang berbeda. Ada yang didampingi oleh guru pendamping mereka, tapi ada juga yang tidak membawa guru pendamping. Peserta terdiri dari siswa-siswi tingkat SMP dan siswa-siswi tingkat SMA. Registrasi peserta dimulai pada jam 12.00 wib. Masuk pukul 13.00 wib, panitia yang lain baru sampai ditempat kegiatan karena kendala hujan selama menempuh perjalanan menuju tempat kegiatan.

Mereka kebanyakan masih mengenakan seragam sekolah. Kelihatannya sih seperti langsung menuju tempat kegiatan setelah lonceng pulang sekolah berbunyi. Ada 28 sekolah tingkat SMP dan tingkat SMA yang terdaftar dalam hasil registrasi peserta. Waktu registrasi di tutup pada pukul 17.00 wib, setelah seluruh peserta dan juga seluruh panitia tiba. tapi ada juga peserta yang datang setelah pukul 18.00 wib. Mereka dari Madrasah Aliyah Swasta Rantau Panjang, yang berada di kawasan Kabupaten Kubu Raya.

Mereka yang sudah mengadakan registrasi, dikumpulkan di aula pertemuan untuk diberi pengarahan dan mengikuti acara perkenalan yang bertujuan supaya mereka tidak canggung satu dengan yang lain saat mengikuti kegiatan Youth Camp kali ini. Perkenalan ini juga merupakan acara ramah tamah sebelum mengadakan kegiatan. Mereka masih terlihat malu-malu ketika diminta untuk menyebutkan nama dan dari sekolah mana mereka berasal. Acara pembukaan tersebut berakhir pukul 17.00 wib.


Seluruh peserta dikumpulkan oleh panitia sekitar pukul 19.00 wib untuk mengadakan makan malam bersama. Tapi sebelum menyantap makan malam, para peserta diwajibkan untuk berdoa terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk menanamkan kepada para peserta tentang kedisiplinan dan sifat Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa. Waktu makan yang dijadwalkan oleh panitia sampai pukul 19.30 wib. Setelah makan malam, seluruh peserta diwajibkan untuk mencuci gelas piring serta sendok masing-masing supaya mereka bisa menjaga kebersihan tempat kegiatan.

Tibalah pada hari kedua, hari saat kegiatan outbound berlangsung. Kegiatan yang paling banyak menyita waktu, tenaga serta kerjasama tim yang dibentuk dari jumlah seluruh peserta yang hadir saat itu. Antusias mereka akan kegiatan yang sengaja ditempatkan di alam bebas ini sangat membanggakan. Bagaimana cara mereka mengekspresikan prilaku positif serta ketangkasan dalam tim.











0 tanggapan: