PUBLISHED BY

alamuda

DESIGNED BY

jangan paksa aku berjalan jika aku ingin terbang

31 Mei 2008

DARI NASI KOTAK SAMPE PACARAN JARAK JAUH

Kami jadian sejak menyelesaikan kuliah di jurusan Bahasa Asing 2005. Dulunya sih kami hanya teman sekelas yang kompak, akrab banget dan saling menutupi kekurangan masing-masing. Kalo ada tugas ato makalah blom terselesaikan,apalagi waktu kuliahnya mepet, kami saling usaha satu sama lain untuk dapat nilai tambahan ato walau hanya ngejar tanda tangan dosen. Rutinitas yang mendekatkan kami antara lain: berburu bis kota sama-sama (soalnya dulu blom di izinkan untuk pake motor sendiri), makan di kantin ujan waktu hujan, sama-sama dikeluarkan waktu mata kuliah Listening Comprehension oleh dosen, sampe bela-belain pulank hujan-hujanan sama do'i. dan pengalaman yang terakhir yang bikin kami dekat banget sampe hari ini yaitu kasi nasi kotak untuk para pengemis di lampu merah depan Hotel Garuda Pontianak. kok bisa? nah, untuk kasus yang ini gini ceritanya...

Saking deketnya, kami dijadikan panitia konsumsi sewaktu ada natalan kampus. Datang nya telat, trus pulangnya cepat banget, soalnya kami nyeludupin 10 kotak nasi, niatnya sih pengen dimakan dirumah. Tapi waktu di lampu merah, ada dua bocah kecil nadahin tangan ke kami berdua. karena ndak ada sepeserpun uang dikantong celana, maka terpaksa kami nyumbang 2 nasi kotak. kirain cuma dua orang, eh rupanya banyak pengemis yang mendekati kami, ya gitu deh... akhirnya kami kasih nasi kotak persediaan kami. Dengan pasrahnya, kami berdua pulank dengan membawa 1 nasi kotak yang masih tersisa. Yah, pertualangan kami tak berhenti sampe disitu saja. saat melewati lampu merah, ban motor bocor.

Seperti kalah perang, kami terpaksa menyeret tunggangan kami ke bengkel di perempatan tak jauh dari lampu merah. Emang sih, tadi kan menyeludupkan 10 nasi kotak dari kegiatan kampus, mungkin dosa nya menjalar ke motor kami. Tapi, suasana itu bikin saia bersyukur sama Tuhan soalnya, dengan 1 nasi kotak yang tersisa, kami makan bareng. Capek sih dorong, tapi udah sampe dibengkel, rasanya adem banget... dan paling adem lagi, dia suka sama saia sejak saat itu... Sumpah, sebagai insan Tuhan yang baik, saia menerima itikad baik itu.

Tapi setelah selesai kuliah, kami kerja ditempat yang berbeda. Dia ditugaskan di kota kelahirannya di Sambas (masih wilayah Kalimantan Barat juga), dan saia tetap di Kota Madya. Ketakutan saia terjadi sampai saat ini, kami benar-benar terpisah jarak dan waktu. Walaupun kata-kata manis lewat sms dapat meredam kekhawatiran sekejap, tapi rasa kehilangan itu masih saja meraja.

Untuk itu, siapapun yang bernasib sama seperti saia, mohon untuk membaca tips ini, semoga saja dapat membantu:


-Komunikasi

Zaman sekarang semuanya sudah serba mudah. Walau beda benua banyak alternatif komunikasi yang bisa ditempuh. Selain telepon, dengan kecanggihan internet ngobrol lewat chatting bisa dilakukan. Mau kirim foto, sampai video semuanya serba mungkin. Apalagi biayanya juga jauh lebih murah. Tak ada lagi alasan untuk tak berkomunikasi. Ada keraguan, kecurigaan, atau perasaan lainnya, utarakan langsung pada sang kekasih. Jangan memendam dan menebak-nebak sendiri.

Tentang frekuensinya, sesuaikan dengan kegiatan masing-masing. Jangan sampai mengganggu dan membuat si dia kesal.

Tapi disela-sela komunikasi elektronik, tak ada salahnya sekali-sekali diselingi dengan surat biasa lewat pos. Selain lebih personal, di surat biasa anda bisa membubuhkan wewangian yang sering anda gunakan sehingga menimbulkan perasaan nostalgia pada dirinya. Jika si dia rindu pada makanan rumah tak ada salahnya sekali-sekali mengirim masakan favorit dia. Tapi sebelum itu cek dulu dengan perusahaan pengiriman atau kantor pos tentang prosedur pengiriman makanan.

-Buat kejutan

Kejutan seringkali menjadi penyegar suatu hubungan. Untuk yang jarak jauh bisa memanfaatkan jasa pengiriman. Sesekali mengirim bunga bisa menjadi penawar rindu yang romantis. Jika memang ada waktu yang cukup untuk liburan kejutkan dia dengan datang ke kotanya. Tapi ingat juga kesibukannya, jangan terlalu banyak menuntut waktunya. Jika memungkinkan, cari tahu dulu jadwal dia pada hari itu. Kunjungan anda juga tak perlu lama-lama, yang penting perasaan rindu sudah terobati.

-Tetapkan peraturan

Untuk menghindari salah paham dan hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya anda menetapkan beberapa aturan dasar. Misalnya, berapa lama harus bertemu, apakah setiap hari harus menelepon, adakah hari khusus dimana anda harus bertemu, serta berbagai aturan main lainnya.

-Antisipasi segala kemungkinan

Namanya hubungan jarak jauh, faktor penghalang pasti banyak menghadang. Walaupun sudah buat rencana anda harus selalu siap untuk kemungkinan terburuk. Misalnya ketika sudah janji bertemu, kekasih anda ada meeting tiba-tiba. Atau bisa saja anda tak bisa pergi bertemu dia karena sahabat perlu teman curhat setelah putus dari pacar.

-Percaya dan Sabar

Ketika sudah berkomitmen untuk hubungan jarak jauh, kepercayaan pada pasangan sangat penting. Jika tak bisa percaya pada pasangan sebaiknya anda berpikir dua kali sebelum menjalani hubungan jarak jauh. Anda bisa lelah sendiri disiksa kecurigaan dan kecemburuan karena tak bisa selalu mengawasi sang kekasih. Jika ada perasaan curiga atau gelisah, langsung ungkapkan kepadanya. Jangan dipendam sendiri dan berkembang menjadi masalah.

Keadaan emosi memang sulit dikontrol. Kadang kesal sedikit bisa jadi masalah. Khusus untuk pasangan jarak jauh, kesabaran adalah aspek yang penting. Seperti dilansir lovearticle, Rabu (21/9/2005), emosi pasangan pada hubungan jarak jauh lebih mudah meledak. Padahal seharusnya pasangan tersebut sangat menghargai saat-saat ketika mereka bertelepon atau bertemu.

Karena itu, jika timbul masalah sebaiknya coba bersabar dan jangan langsung meledak. Ingat, pertemuan dan komunikasi yang cukup sulit sebaiknya diisi dengan hal-hal yang menyenangkan supaya hubungan lebih mesra. Selalu akhiri pembicaraan dengan kata-kata yang manis.

-Timbang baik dan buruknya

Tidak semua orang bisa menjalani hubungan jarak jauh dengan baik. Perlu banyak kesabaran dan usaha untuk melewati itu semua. Coba pertimbangkan positif dan negatif hubungan yang tengah dijalani. Apakah anda dan pasangan bahagia? Apakah anda lebih sering bertengkar daripada bermesraan? Apakah hubungan berubah menjadi buruk setelah kekasih pindah ke kota lain? Dan berbagai hal lainnya.

Jika setelah ditimbang ternyata hal buruk lebih unggul, tak ada salahnya anda berpikir dua kali untuk melanjutkan hubungan jarak jauh. Jangan tergesa-gesa mengakhiri hubungan, bicarakan dulu baik-baik dengan kekasih. Beri alasan dan argumen yang tepat. Pada akhirnya, akan sangat baik jika anda dan pasangan bisa menemukan jalan keluar. Siapa tahu adanya perubahan malah akan membuat lebih mesra. Tapi jika tidak, kenyataan pahit memang harus ditempuh. Lagian siapa yang mau terus-terusan sedih dan menderita karena cinta.

-Prediksi masa depan

Hubungan yang punya tujuan, pasti bikin anda dan pasangan lebih semangat menjalaninya. Jika memang sudah saatnya tak ada salahnya menguatkan komitmen. Setidaknya jangan menghindar jika membicarakan hal tersebut. Suatu hubungan terutama jarak jauh perlu ‘iming-iming’ yang membuat anda dan pasangan tetap kuat. Setidaknya ada sesuatu yang diharapkan dan dituju.

2 tanggapan:

Anonim mengatakan...

Kata orang sih, yang tahu dalamnya cinta: bukan hal-hal besar yang membuat dekat, melainkan keseharian hal-hal kecil, trivia, remeh dan tidak hebat...

Sambas-Ponti kan ga jauh De..

Anonim mengatakan...

unik emank kalo pernah ngerasain gimana ngejalin hubungan jarak jauh, gak papa yang penting tetap jalin komunikasi ya de..